Connect With Us

Plugboard Mania Unlimited Backlink Exchange Free Backlinks

Instructions

Recomended

Labels

search

Google

Strategi Paus Menjaga Tubuhnya Tetap Besar

Paus Biru

TEMPO Interaktif, Jakarta - Paus biru bukan hanya binatang terbesar di dunia, rongga mulutnya pun begitu besar dan lentur sehingga dapat menelan air dengan volume yang setara massa tubuhnya sendiri. Bahkan, cukup besar bagi paus lain berenang memasukinya.

Mulut yang luar biasa luasnya itu mendukung strategi filter-feeding paus biru dan menjelaskan mengapa mamalia laut itu memiliki tubuh sedemikian besar. Sebuah studi yang dilakukan ilmuwan Amerika Serikat menunjukkan bahwa satu suapan dapat mencapai 457 ribu kalori atau 240 kali lipat daripada energi yang dibakar ketika mereka menyelam dan menelan berton-ton air laut.

Paus biru dan beberapa spesies paus lain makan dengan cara menelan air laut dan menyaring makanan mereka, sejenis udang kecil yang disebut krill. Plat baleen, struktur serat dari keratin di rahang bawah paus, berfungsi sebagai filter atau penyaring.

Tim ilmuwan yang dipimpin Jeremy Goldbogen dari Scripps Institution of Oceanography di La Jolla, California, menghitung efisiensi makan dengan cara seperti itu. Perhitungan matematis itu mendukung asumsi lama bahwa paus baleen memiliki strategi makan yang jauh lebih efisien dibanding kerabat mereka yang lebih kecil, seperti paus bergigi, yang memburu mangsanya satu per satu. "Ketika mereka meraup air dengan mulutnya, mereka akan mengisinya dengan air yang jumlahnya setara dengan massa tubuhnya sendiri, tak ada binatang lain yang mendekati efisiensi itu," kata Robert Shadwick, peneliti studi yang juga pakar biomekanika binatang di University of British Columbia.

Paus mungkin memang melahap makanan berjumlah besar dalam satu kali telan, tapi energi yang mereka keluarkan untuk makan juga tak kalah banyak. Untuk mengetahui berapa banyak energi yang digunakan paus ketika menyelam, para ilmuwan mencatatkan 200 penyelaman antara 2002 dan 2007. Goldbogen menggunakan rekaman suara paus ketika menyelam untuk menghitung kecepatannya. Dia merekrut aerodinamika parasut untuk mengetahui bahwa paus mengeluarkan energi 1.900 kalori untuk sekali makan.

Mereka juga menghitung tulang rahang paus untuk memperkirakan volume mulut paus dan mengkombinasikannya dengan densitas krill untuk mengetahui berapa banyak energi yang diperoleh tiap satu suapan. "Apa yang mereka lakukan membutuhkan energi besar, tapi bayarannya amat memuaskan," kata Shadwick.

sumber:http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2010/12/16/brk,20101216-299433,id.html

Terdapat 0 komentar:

Posting Komentar

Categories