Connect With Us

Plugboard Mania Unlimited Backlink Exchange Free Backlinks

Instructions

Recomended

Blog Archive

Labels

Blog Archive

search

Google

10 Peristiwa Besar 2010 Versi Majalah Times

Julian Assange pendiri WikiLeaks.   (AFP/GETTY IMAGES)

Kaleidoskop majalah Times, AS, memuat “10 besar” berita utama di seluruh dunia, yakni:

1. Gempa Haiti
12 Januari 2010, negara Amerika Latin, Haiti, mengalami gempa bumi dahsyat dengan 7.0 skala richter. Ibukota Port-au Prince berubah menjadi puing, sebagian besar bangunan di dalam kota hanya tersisa reruntuhan dinding dan potongan pilar dimana-mana. Beberapa jam pasca gempa, lebih dari 1 juta orang kehilangan tempat tinggal. Gempa itu telah merenggut 230.000 korban tewas dan 100.000 orang lebih terluka.

Setelah menderita kerugian yang begitu besar, salah satu negeri termiskin di belahan bumi barat itu, sulit sekali pulih dengan baik dari bencana, hingga kini masih saja terdapat puluhan ribu orang yang tinggal di tempat pengungsian sementara. Selama beberapa bulan terakhir ini, di Haiti telah merebak wabah kolera, dewasa ini lebih dari 300 orang yang tertular kolera telah tewas, meski dalam masa pemilu, kemungkinan tidak akan membawa perubahan efektif yang cepat bagi Haiti.

2. WikiLeaks
Sebagai situs yang khusus “membocorkan” rahasia pemerintah dan dokumen sensitif, 2010 tak diragukan lagi merupakan tahun terdongkraknya popularitas situs WikiLeaks. Laiknya ia telah melepaskan 2 buah bom super besar, sehingga menimbulkan gejolak dahsyat di masyarakat internasional. Boleh dikatakan situs ini, dengan metode pengungkapan rahasia ”tanpa ampun” laiknya hujan badai, menyapu dengan dahsyat tanah pedalaman penyimpan rahasia informasi abad-21 tersebut, serta telah mengagetkan para pakar IT dan teknik pengamanan.

Pendiri Wikileaks, Julian Assange, kemungkinan menjadi orang yang tertawa paling akhir. Situs WikiLeaks menyatakan, tak akan kenal kata menyerah dalam hal “membocorkan” pekerjaan “Agung” ini hingga tuntas.

(INTERNET)
3. Penyelamatan Chili
5 Agustus 2010, di pertambangan emas dan tembaga San Jose di gurun Etakama sebelah utara Chili terjadi kecelakaan lorong tambang. Sebanyak 33 pekerja tambang terkubur di dalam sumur tambang di kedalaman 700 meter, setelah 17 hari berlalu baru ditemukan. Untungnya, kondisi kesehatan mereka cukup baik. Maka sebelum memperoleh cara penyelamatan ke atas bumi, mereka perlu menunggu di dalam sumur selama 2 bulan lebih.

Proses evakuasi telah memperoleh sorotan segenap media global, nasib para pekerja tambang yang terkurung itu mengetuk hati semua orang. Kehidupan selama 69 hari di dalam sumur, tidak sampai membuat mereka pesimis, sebaliknya, seiring dengan pengembangan rencana penyelamatan oleh yang berwenang dan di bawah dorongan para keluarga, beserta para sahabat siang dan malam, 33 pekerja tambang itu pada akhirnya seluruhnya secara sukses berhasil dikeluarkan dari sumur tambang.

4. Banjir besar di Pakistan
Sejak akhir Juli tahun ini, telah turun hujan tiada henti di Pakistan, wilayah barat laut mengalami banjir terparah selama 80 tahun terakhir, air bah itu telah menyebabkan 2.000 orang tewas dan 650.000 rumah hancur, 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal, sekitar 21 juta orang di berbagai strata sosial menjadi pengungsi. 550.000 hektar lahan pertanian tenggelam, diperkirakan 10 juta ekor ternak tewas, kerugian ekonomi minimal mencapai 43 miliar dollar AS (Rp 387 triliun).

Pihak pemerintah Pakistan menyatakan, kerugian yang diakibatkan air bah kali ini barangkali membutuhkan beberapa tahun baru secara bertahap dapat dipulihkan.

5. Semenanjung Korea
Laporan menunjukkan, pada 26 Maret 2010 malam, Kapal Cheon An milik Korsel meledak di perairan barat Korsel dan tenggelam, sejumlah 104 tentara dan perwira di atas kapal itu hanya tersisa 58 orang yang dapat diselamatkan. Korsel bersikeras kejadian itu ulah dari torpedo yang ditembakkan Korut, namun pihak Korut membantahnya.

Sejak kejadian tersebut, suasana semenanjung Korea sulit diubah menjadi santai. Laporan pemeriksaan pihak militer Korsel akhirnya menuding Korut atas kejadian Kapal Cheon An dan bersama AS melancarkan Latihan Militer Triwulanan di perairan semenanjung Korea. Berulang kali mereka melakukan latihan militer gabungan dengan niat mengirim sinyal “jelas” kepada Korut tentang “power” militer kedua negara itu.


(INTERNET)
6. Piala Dunia Afrika Selatan
Bagi para penggila bola yang paling diperhatikan pada tahun ini tentu adalah Piala Dunia Afrika Selatan, kejuaraan kali ini untuk kali pertama dilangsungkan di Benua Afrika. Meski sebelum kejuaraan dimulai ada media yang menyangsikan penyelenggaraan kejuaraan internasional skala besar oleh Afrika Selatan ini, namun setelah kejuaraan berlangsung, keraguan seperti ini juga otomatis sirna. Mata seluruh masyarakat dunia tertuju pada kontinental hitam bersejarah panjang namun serba misterius ini.

Piala Dunia putaran kali ini, tentu ada suka-dukanya dan derita-gembira. Luapan kegembiraan tim pemenang tak usah diulas lagi, Messi, Schneider, Kaka dan lain-lain, meneteskan air mata penyesalan di arena pertandingan.

7. Yaman: perang anti terorisme
Pada hari Natal 2009, Umar Farouq Abdul Mutallab seorang yang dicurigai sebagai anggota teroris asal Nigeria, berupaya sebelum pesawat jurusan AS mendarat di Detroit, meledakkan bom dari celana dalamnya, namun gagal. Ia pernah menerima pelatihan organisasi di pangkalan Yaman yang terungkap sesudah kejadian. Organisasi itu mengklaim bertanggung jawab atas kejadian ini, maka dalam sekejab Yaman – negeri paling miskin dengan ketertiban paling kacau di wilayah Timur Tengah, telah menyeruak di hadapan mata seluruh dunia.

Obama mengumumkan, AS akan bekerja-sama dengan Yaman dalam menghantam organisasi “pangkalan”, dengan tergesa mendorong secara masif langkah pengamanan bandara dan telah menuai polemik berskala besar serta maraknya keluhan masyarakat atas pemeriksaan melekat dan mesin pemindai bandara yang dapat melihat tembus seluruh pakaian yang menempel di tubuh.

8. Kendala keuangan Eropa
Awal 2010, krisis utang Sovereign mulanya meletus di Yunani untuk kemudian dengan pesat meluas ke negara Eropa lainnya. Diantara 27 negara Uni Eropa, nyaris seluruh negara memprediksi rapor merah atau level hutang publik pada melampaui batas atas yang diperbolehkan UE, antara lain rapor merah dan hutang Yunani pada tahun lalu bahkan mencapai 13,6% dan 113% dari Produk Domestik Bruto.

Rapor merah dan hutang publik yang begitu tinggi membuat para investor mulai menyangsikan daya Solvabilitas pemerintah. Harga finansial dari sebagian negara bertendensi meningkat terus, hingga akhirnya tiba pada jalan buntu. Demi menghadapi krisis ini, termasuk Yunani yang anggota UE berduyun-duyun menyodorkan Rencana Penghematan Fiskal dengan isi utama pengurangan pengeluaran publik dan peningkatan beban pajak.

9. Perang anti narkoba Meksiko
Presiden Meksiko Felipe Calderon sejak naik panggung pada 2006, sudah lantas melaksanakan kebijakan “Pengumuman perang terhadap narkoba”, namun sampai 2010, problema penyuapan pihak kepolisian belum juga memperoleh pembenahan. Sebaliknya, kebijakan keras anti narkoba menimbulkan ketidak-puasan para pedagang narkoba, kekerasan yang menyangkut narkoba semakin merajalela.

Menurut data statistik istana kepresidenan Meksiko, dalam 4 tahun ini telah menyergap 125 orang anggota dan pentolan grup perdagangan narkoba, merampas 93.000 unit senjata. Nilai narkoba yang berhasil disita mencapai 10,938 miliar dollar AS (Rp 98,4 triliun), menyita uang tunai sebanyak 434,6 juta dollar AS (Rp 3,91 triliun) dan memberikan pukulan telak terhadap grup perdagangan narkoba.

10. Pasukan Kaos Merah Thailand
Sejak kudeta militer yang terjadi di Thailand pada 2006, “Pasukan Kaos Kuning” dan “Pasukan Kaos Merah” tampil silih berganti, politik jalanan semakin dimainkan semakin seru. Rapat umum dan bentrokan selama 2 bulan antara Maret-Mei 2010, minimal telah menimbulkan korban tewas 88 orang dan 200 lebih terluka, menjadi peristiwa paling berdarah selama 18 tahun ini di Thailand.

Perkelahian jalanan juga membuat Thailand langsung menderita kerugian ekonomi sebanyak 4,6 miliar dollar AS (Rp 41,4 triliun), industri pariwisata mengalami dampak serius dan sebagian besar karyawannya kehilangan tempat kerja. (The Epoch Times/whs)

source: http://www.epochtimes.co.id/internasional.php?id=974


Terdapat 0 komentar:

Posting Komentar

Categories